Sebenarnya produktif itu seperti apa sih? Sederhananya, sebagian besar dari kita akan menjawab bahwa produktif adalah terus-terusan bekerja. Jawaban ini akhirnya membawa pada sebuah kesimpulan bahwa setiap orang harus mengatur waktu agar memiliki pekerjaan setiap harinya. Mencari cara agar setiap hari, setiap jam, memiliki sesuatu yang dikerjakan. Keadaan ini akan berdampak pada pemotongan waktu istirahat dan bersenang-senang. Pada akhirnya menyibukkan diri dengan banyak sekali pekerjaan tanpa kenal waktu.
Tidak sedikit yang juga mengorbankan waktu bersama teman dan keluarga. Bahkan sampai tidak memiliki waktu untuk mengerjakan sesuatu yang disukai.
Di sisi lain, meskipun sudah menyibukkan diri dan melakukan banyak hal, rasanya masih seperti itu-itu saja tanpa ada perkembangan berarti. Padahal sudah bekerja keras dan mengorbankan banyak waktu dan tenaga.
Sebenarnya, sibuk tidak selalu sama dengan produktif. Bekerja terus-terusan tidak serta merta merta menjadikanmu produktif. Produktif adalah melakukan sesuatu secara efektif dan efisien. Disebut efektif jika target dan tujuan dari pekerjaan itu tercapai. Sedangkan efisien adalah mengeluarkan usaha seminimal mungkin dengan hasil semaksimal mungkin.
Jika kamu bekerja terus menerus hingga akhirnya berdampak pada kesehatan, lalu menjadikan pekerjaanmu berantakan, apakah hal tersebut bisa disebut efektif? Tentu saja bukan.
Terus menerus bekerja tanpa arah hanya akan membakar habis energi yang kamu miliki. Menimbulkan kelelahan secara fisik dan mental. Pada akhirnya bisa menimbulkan kehilangan motovasi dalam bekerja. Keadaan ini sering dikenal dengan istilah burnout.
Burnout
Burnout karena pekerjaan berefek negatif untuk kesehatan fisik dan mental. Terus menerus bekerja tanpa arah hanya akan membuatmu tidak produktif.
Lalu, bagaimana cara melakukan pekerjaan secara produktif?
Pada buku 7 Habits of Highly Effective People, ada sebuah prinsip yang dapat digunakan untuk membantu kamu dapat bekerja lebih efektif dan efisien. Prinsip ini adalah Sharpen the Saw yang artinya Mempertajam Gergaji.
Sharpen the Saw adalah sebuah cara untuk dapat menyiapkan diri dalam menjalankan pekerjaan. Mempertajam gergaji artinya menyiapkan diri sendiri sebelum melakukan pekerjaan tersebut. Kamu bisa mempertajam kemampuan diri dalam berbagai aspek yang memudahkan dan menjadikan pekerjaan efektif dan efisien. Artinya, tidak asal bekerja yang pada akhirnya malah akan lebih banyak menghabiskan waktu dan tenaga.
Di dalam buku 7 Habits of Highly Effective People terdapat 4 aspek yang bisa dikembangkan untuk mendukung produktifitas dalam diri.
1. Fisik
Fisik adalah aspek penting yang perlu untuk dijaga dan diperhatikan. Jika sakit, maka yang kesulitan adalah diri sendiri dan orang-orang di sekitar kamu. Aspek fisik ini mencangkup olahraga, pola makan, dan pola tidur.
2. Spiritual
Mempertajam spiritual bukan sebatas secara pemahaman agama, tetapi dalam hal pandangan hidup secara keseluruhan. Tujuan hidup, makna hidup, dan semacamnya. Apakah yang kamu kerjakan sesuai dengan tujuan hidup mu?
Temukan dan pertajam hal ini dengan melakukan refleksi secara berkala. Kembali bertanya kepada diri sendiri ketika mulai kehilangan arah dalam bekerja.
3. Mental
Bangunlah mentalitas untuk bisa sukses dan produktif. Membaca buku-buku pengembangan diri, mengikuti webinar, atau menonton video-video yang bisa membuatmu lebih berkembang secara mental.
4. Sosial
Kamu tetap perlu berinteraksi dengan teman dan keluarga. Hal ini bisa membantu kamu menghilangkan stress dan membantu kamu membangun kemampuan interpersonal yang sangat penting dalam dunia kerja.